Dedek D'Sky. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

CARA SETTING IP STATIC DAN IP DINAMIC

Merubah IP address ialah salah satu trik agar menghindari kejahatan dunia maya. Walapun pada penggunaannya bisa berbeda tujuan. Ada yang memanfaatkan untuk melakukan registrasi dengan IP negara lain supaya tidak ada kendala dalam proses pendaftaran dan adapula untuk menyembunyikan data diri yang memungkinkan pengguna lain sulit melacak.
Cara setting IP Static dan Ip Dinamic,- Dengan menggunakan alamat IP statis adalah hal yang baik untuk anda terapkan karena untuk memungkinkan anda mengatur komputer-komputer anda agar lebih mudah yaitu dengan menetapkan masing masing komputer dengan alamat IP dari DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol).



Disini menggunakan cara sederhana agar setiap anda melakukan boot setiap komputer yang menggunakan DHCP tidak selalu melakukan pengaturan kembali alamat IP karena pada dasarnya jika anda menetapkan alamat IP pada Windows adalah proses yang sama.

Berikut Lankah-langkahnya berdasarkan IP Dinamic dan IP Static:

* IP Dinamic merupakan ip yg tidak tetap

Untuk konfigurasi ini membutuhkan DHCP server sebagai pemberi ip kepada setiap mesin komputer.
Cara Setting TCP/IP Dinamic

1. Click Start, Control Panel
2. Double-Click Icon Network Connection
3. CIick-kanan pada icon Local Area Connection, pilih properties
4. Double-Click Internet Protocol (TCP/IP) yang ada di dalam kotakdialog Local Area Connection, sampai keluar kotak dialog baru : Internet Protocol (TCP/IP) Protocol
5. Click opstain an IP adrees automatically
6. Click OK untuk menutup kotak dialog Internet Connection (TCP/IP) Properties.
7. Click OK untuk menutup kotak dialog “Local Area Connection Properties”
8. Click Start, Run, sampai keluar kotak dialog RUN, dan ketikkan CMD, click OK
9. Di kotak dialog CMD, ketikkan : ipconfig untuk melihat IP anddres anda.

* IP Static

IP Static adalah ip yang dapat disetting sendiri sehingga alamatnya tetap atau tidak berubah- ubah.

Cara Setting TCP/IP Static

1. Click Start, Control Panel
2. Double-Click Icon Network Connection
3. CIick-kanan pada icon Local Area Connection, pilih properties
4. Double-Click Internet Protocol (TCP/IP) yang ada di dalam kotakdialog Local Area Connection, sampai keluar kotak dialog baru : Internet Protocol (TCP/IP) Protocol
5. Click use the following IP Address , Masukkan alamat IP. Misal alamat IP computer 1 adalah 192.168.1.1 dan komputer 2 adalah 192.168.1.2 dst, dengan subnet mask 255.255.255.0
6. Setelah setting TCP/IP ini telah dimasukkan, click OK untuk menutup kotak dialog Internet Connection (TCP/IP) Properties.
7. Click OK untuk menutup kotak dialog “Local Area Connection Properties”
8. Click Start, Run, sampai keluar kotak dialog RUN, dan ketikkan CMD, click OK
9. Di kotak dialog CMD, ketikkan : ipconfig untuk melihat IP anddres anda. 10.
10.Lakukan test ping koneksi dengan computer sebelah (computer dengan ip address 192.168.1.2, 192.168.1.3, dsb), dengan mengetik pada command prompt: ping 192.168.1.2, jika sudah terhubung maka akan mendapat pesan reply

* Cara melihat IP

. Masuk ke command prompt caranya : start -> pilih run –> lalu ketik “cmd” tanpa tanda petik, lalu ketik ipconfig –all lalu liat ip addressnya
. Double klik pada gambar icon "monitor 2 buah" terletak di pojok kanan bawah, disamping jam digital computer -> lalu pilih pilih support

* Cara mengetahui jika jaringan sudah terkoneksi dengan yang lainnya
. Ping ke ip computer lain caranya masuk ke command prompt caranya : start -> pilih run –lalu ketik “cmd” tanpa tanda petik lalu ketik ping ip address komputer lain cth: ping 192.168.0.1. jika reply berarti computer telah terkoneksi ke jaringan.


»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

BERKAS


Seperti yang telah kita ketahui, komputer dapat menyimpan informasi ke beberapa media penyimpanan yang berbeda, seperti magnetic disks, magnetic tapes, dan optical disks. Agar komputer dapat digunakan dengan nyaman, sistem operasi menyediakan sistem penyimpanan dengan sistematika yang seragam. Sistem Operasi mengabstraksi properti fisik dari media penyimpanannya dan mendefinisikan unit penyimpanan logis, yaitu berkas. Berkas dipetakan ke media fisik oleh sistem operasi. Media penyimpanan ini umumnya bersifat non-volatile, sehingga kandungan di dalamnya tidak akan hilang jika terjadi gagal listrik mau pun system reboot.
Berkas adalah kumpulan informasi berkait yang diberi nama dan direkam pada penyimpanan sekunder. Dari sudut pandang pengguna, berkas merupakan bagian terkecil dari penyimpanan logis, artinya data tidak dapat ditulis ke penyimpanan sekunder kecuali jika berada di dalam berkas. Biasanya berkas merepresentasikan program (baik source mau pun bentuk objek) dan data. Data dari berkas dapat bersifat numerik, alfabetik, alfanumerik, atau pun biner. Format berkas juga bisa bebas, misalnya berkas teks, atau dapat juga diformat pasti. Secara umum, berkas adalah urutan bit, byte, baris, atau catatan yang didefinisikan oleh pembuat berkas dan pengguna.
Informasi dalam berkas ditentukan oleh pembuatnya. Ada banyak beragam jenis informasi yang dapat disimpan dalam berkas. Hal ini disebabkan oleh struktur tertentu yang dimiliki oleh berkas, sesuai dengan jenisnya masing-masing. Contohnya:
  • Text file; yaitu urutan karakter yang disusun ke dalam baris-baris.
  • Source file; yaitu urutan subroutine dan fungsi, yang nantinya akan dideklarasikan.
  • Object file; merupakan urutan byte yang diatur ke dalam blok-blok yang dikenali oleh linker dari sistem.
  • Executable file; adalah rangkaian code section yang dapat dibawa loader ke dalam memori dan dieksekusi.
Berkas diberi nama, untuk kenyamanan bagi pengguna, dan untuk acuan bagi data yang terkandung di dalamnya. Nama berkas biasanya berupa string atau karakter. Beberapa sistem membedakan penggunaan huruf besar dan kecil dalam penamaan sebuah berkas, sementara sistem yang lain menganggap kedua hal di atas sama.Ketika berkas diberi nama, maka berkas tersebut akan menjadi mandiri terhadap proses, pengguna, bahkan sistem yang membuatnya. Atribut berkas terdiri dari:
  • Nama; merupakan satu-satunya informasi yang tetap dalam bentuk yang bisa dibaca oleh manusia (human-readable form)
  • Type; dibutuhkan untuk sistem yang mendukung beberapa type berbeda
  • Lokasi; merupakan pointer ke device dan ke lokasi berkas pada device tersebut
  • Ukuran (size); yaitu ukuran berkas pada saat itu, baik dalam byte, huruf, atau pun blok
  • Proteksi; adalah informasi mengenai kontrol akses, misalnya siapa saja yang boleh membaca, menulis, dan mengeksekusi berkas
  • Waktu, tanggal dan identifikasi pengguna; informasi ini biasanya disimpan untuk:
    1. pembuatan berkas,
    2. modifikasi terakhir yang dilakukan pada berkas, dan
    3. penggunaan terakhir berkas.

Data tersebut dapat berguna untuk proteksi, keamanan, dan monitoring penggunaan dari berkas.
Informasi tentang seluruh berkas disimpan dalam struktur direktori yang terdapat pada penyimpanan sekunder. Direktori, seperti berkas, harus bersifat non-volatile, sehingga keduanya harus disimpan pada sebuah device dan baru dibawa bagian per bagian ke memori pada saat dibutuhkan.
Sebuah berkas adalah jenis data abstrak. Untuk mendefinisikan berkas secara tepat, kita perlu melihat operasi yang dapat dilakukan pada berkas tersebut. Sistem operasi menyediakan system calls untuk membuat, membaca, menulis, mencari, menghapus, dan sebagainya. Berikut dapat kita lihat apa yang harus dilakukan sistem operasi pada keenam operasi dasar pada berkas.
  • Membuat sebuah berkas: Ada dua cara dalam membuat berkas. Pertama, tempat baru di dalam sistem berkas harus di alokasikan untuk berkas yang akan dibuat. Kedua, sebuah direktori harus mempersiapkan tempat untuk berkas baru, kemudian direktori tersebut akan mencatat nama berkas dan lokasinya pada sistem berkas.
  • Menulis pada sebuah berkas: Untuk menulis pada berkas, kita menggunakan system call beserta nama berkas yang akan ditulisi dan informasi apa yang akan ditulis pada berkas. Ketika diberi nama berkas, sistem mencari ke direktori untuk mendapatkan lokasi berkas. Sistem juga harus menyimpan penunjuk tulis pada berkas dimana penulisan berikut akan ditempatkan. Penunjuk tulis harus diperbaharui setiap terjadi penulisan pada berkas.
  • Membaca sebuah berkas: Untuk dapat membaca berkas, kita menggunakan system call beserta nama berkas dan di blok memori mana berkas berikutnya diletakkan. Sama seperti menulis, direktori mencari berkas yang akan dibaca, dan sistem menyimpan penunjuk baca pada berkas dimana pembacaan berikutnya akan terjadi. Ketika pembacaan dimulai, penunjuk baca harus diperbaharui. Sehingga secara umum, suatu berkas ketika sedang dibaca atau ditulis, kebanyakan sistem hanya mempunyai satu penunjuk, baca dan tulis menggunakan penunjuk yang sama, hal ini menghemat tempat dan mengurangi kompleksitas sistem.
  • Menempatkan kembali sebuah berkas: Direktori yang bertugas untuk mencari berkas yang bersesuaian, dan mengembalikan lokasi berkas pada saat itu. Menempatkan berkas tidak perlu melibatkan proses I/O. Operasi sering disebut pencarian berkas.
  • Menghapus sebuah berkas: Untuk menghapus berkas kita perlu mencari berkas tersebut di dalam direktori. Setelah ditemukan kita membebaskan tempat yang dipakai berkas tersebut (sehingga dapat digunakkan oleh berkas lain) dan menghapus tempatnya di direktori.
  • Memendekkan berkas: Ada suatu keadaan dimana pengguna menginginkan atribut dari berkas tetap sama tetapi ingin menghapus isi dari berkas tersebut. Fungsi ini mengizinkan semua atribut tetap sama tetapi panjang berkas menjadi nol, hal ini lebih baik dari pada memaksa pengguna untuk menghapus berkas dan membuatnya lagi.
Enam operasi dasar ini sudah mencakup operasi minimum yang di butuhkan. Operasi umum lainnya adalah menyambung informasi baru di akhir suatu berkas, mengubah nama suatu berkas, dan lain-lain. Operasi dasar ini kemudian digabung untuk melakukan operasi lainnya. Sebagai contoh misalnya kita menginginkan salinan dari suatu berkas, atau menyalin berkas ke peralatan I/O lainnya seperti printer, dengan cara membuat berkas lalu membaca dari berkas lama dan menulis ke berkas yang baru.
Hampir semua operasi pada berkas melibatkan pencarian berkas pada direktori. Untuk menghindari pencarian yang lama, kebanyakan sistem akan membuka berkas apabila berkas tersebut digunakan secara aktif. Sistem operasi akan menyimpan tabel kecil yang berisi informasi semua berkas yang dibuka yang disebut "tabel berkas terbuka". Ketika berkas sudah tidak digunakan lagi dan sudah ditutup oleh yang menggunakan, maka sistem operasi mengeluarkan berkas tersebut dari tabel berkas terbuka.
Beberapa sistem terkadang langsung membuka berkas ketika berkas tersebut digunakan dan otomatis menutup berkas tersebut jika program atau pemakainya dimatikan. Tetapi pada sistem lainnya terkadang membutuhkan pembukaan berkas secara tersurat dengan system call (open) sebelum berkas dapat digunakan.
Implementasi dari buka dan tutup berkas dalam lingkungan dengan banyak perngguna seperti UNIX, lebih rumit. Dalam sistem seperti itu pengguna yang membuka berkas mungkin lebih dari satu dan pada waktu yang hampir bersamaan. Umumnya sistem operasi menggunakan tabel internal dua level. Ada tabel yang mendata proses mana saja yang membuka berkas tersebut, kemudian tabel tersebut menunjuk ke tabel yang lebih besar yang berisi informasi yang berdiri sendiri seperti lokasi berkas pada disk, tanggal akses dan ukuran berkas. Biasanya tabel tersebut juga memiliki data berapa banyak proses yang membuka berkas tersebut.
Jadi, pada dasarnya ada beberapa informasi yang terkait dengan pembukaan berkas yaitu:
  • Penunjuk Berkas: Pada sistem yang tidak mengikutkan batas berkas sebagai bagian dari system call baca dan tulis, sistem tersebut harus mengikuti posisi dimana terakhir proses baca dan tulis sebagai penunjuk. Penunjuk ini unik untuk setiap operasi pada berkas, maka dari itu harus disimpan terpisah dari atribut berkas yang ada pada disk.
  • Penghitung berkas yang terbuka: Setelah berkas ditutup, sistem harus mengosongkan kembali tabel berkas yang dibuka yang digunakan oleh berkas tadi atau tempat di tabel akan habis. Karena mungkin ada beberapa proses yang membuka berkas secara bersamaan dan sistem harus menunggu sampai berkas tersebut ditutup sebelum mengosongkan tempatnya di tabel. Penghitung ini mencatat banyaknya berkas yang telah dibuka dan ditutup, dan menjadi nol ketika yang terakhir membaca berkas menutup berkas tersebut barulah sistem dapat mengosongkan tempatnya di tabel.
  • Lokasi berkas pada disk: Kebanyakan operasi pada berkas memerlukan sistem untuk mengubah data yang ada pada berkas. Informasi mengenai lokasi berkas pada disk disimpan di memori agar menghindari banyak pembacaan pada disk untuk setiap operasi.
Beberapa sistem operasi menyediakan fasilitas untuk memetakan berkas ke dalam memori pada sistem memori virtual. Hal tersebut mengizinkan bagian dari berkas ditempatkan pada suatu alamat di memori virtual. Operasi baca dan tulis pada memori dengan alamat tersebut dianggap sebagai operasi baca dan tulis pada berkas yang ada di alamat tersebut. Menutup berkas mengakibatkan semua data yang ada pada alamat memori tersebut dikembalikan ke disk dan dihilangkan dari memori virtual yang digunakan oleh proses.
Pertimbangan utama dalam perancangan sistem berkas dan seluruh sistem operasi, apakah sistem operasi harus mengenali dan mendukung jenis berkas. Jika suatu sistem operasi mengenali jenis dari berkas, maka ia dapat mengoperasikan berkas tersebut. Contoh apabila pengguna mencoba mencetak berkas yang merupakan kode biner dari program yang pasti akan menghasilkan sampah, hal ini dapat dicegah apabila sistem operasi sudah diberitahu bahwa berkas tersebut merupakan kode biner.
Teknik yang umum digunakan dalam implementasi jenis berkas adalah menambahkan jenis berkas dalam nama berkas. Nama dibagi dua, nama dan akhiran (ekstensi), biasanya dipisahkan dengan karakter titik. Sistem menggunakan akhiran tersebut untuk mengindikasikan jenis berkas dan jenis operasi yang dapat dilakukan pada berkas tersebut. Sebagai contoh hanya berkas yang berakhiran .bat, .exe atau .com yang bisa dijalankan (eksekusi). Program aplikasi juga menggunakan akhiran tersebut untuk mengenal berkas yang dapat dioperasikannya. Akhiran ini dapat ditimpa atau diganti jika diperbolehkan oleh sistem operasi.
Beberapa sistem operasi menyertakan dukungan terhadap akhiran, tetapi beberapa menyerahkan kepada aplikasi untuk mengatur akhiran berkas yang digunakan, sehingga jenis dari berkas dapat menjadi petunjuk aplikasi apa yang dapat mengoperasikannya.
Sistem UNIX tidak dapat menyediakan dukungan untuk akhiran berkas karena menggunakan angka ajaib yang disimpan di depan berkas untuk mengenali jenis berkas. Tidak semua berkas memiliki angka ini, jadi sistem tidak bisa bergantung pada informasi ini. Tetapi UNIX memperbolehkan akhiran berkas tetapi hal ini tidak dipaksakan atau tergantung sistem operasi, kebanyakan hanya untuk membantu pengguna mengenali jenis isi dari suatu berkas.

Jenis berkas
Akhiran
Fungsi
executable
exe, com, bat, bin
program yang siap dijalankan
objek
obj, o
bahasa mesin, kode terkompilasi
kode asal (source code)
c, cc, pas, java, asm, a
kode asal dari berbagai bahasa
batch
bat, sh
perintah pada shell
text
txt, doc
data text, document
pengolah kata
wpd, tex, doc
format jenis pengolah data
library
lib, a, DLL
library untuk rutin program
print, gambar
ps, dvi, gif
format aSCII atau biner untuk dicetak
archive
arc, zip, tar
beberapa berkas yang dikumpulkan menjadi satu berkas. Terkadang dimampatkan untuk penyimpanan
Kita juga dapat menggunakan jenis berkas untuk mengidentifikasi struktur dalam dari berkas. Berkas berupa source dan objek memiliki struktur yang cocok dengan harapan program yang membaca berkas tersebut. Suatu berkas harus memiliki struktur yang dikenali oleh sistem operasi. Sebagai contoh, sistem operasi menginginkan suatu berkas yang dapat dieksekusi memiliki struktur tertentu agar dapat diketahui dimana berkas tersebut akan ditempatkan di memori dan di mana letak instruksi pertama berkas tersebut. Beberapa sistem operasi mengembangkan ide ini sehingga mendukung beberapa struktur berkas, dengan beberapa operasi khusus untuk memanipulasi berkas dengan struktur tersebut.
Kelemahan memiliki dukungan terhadap beberapa struktur berkas adalah: Ukuran dari sistem operasi dapat menjadi besar, jika sistem operasi mendefinisikan lima struktur berkas yang berbeda maka ia perlu menampung kode untuk yang diperlukan untuk mendukung semuanya. Setiap berkas harus dapat menerapkan salah satu struktur berkas tersebut. Masalah akan timbul ketika terdapat aplikasi yang membutuhkan struktur informasi yang tidak didukung oleh sistem operasi tersebut.
Beberapa sistem operasi menerapkan dan mendukung struktur berkas sedikit struktur berkas. Pendekatan ini digunakan pada MS-DOS dan UNIX. UNIX menganggap setiap berkas sebagai urutan 8-bit byte, tidak ada interpretasi sistem operasi terhadap dari bit-bit ini. Skema tersebut menawarkan fleksibilitas tinggi tetapi dukungan yang terbatas. Setiap aplikasi harus menambahkan sendiri kode untuk menerjemahkan berkas masukan ke dalam struktur yang sesuai. Walau bagaimana pun juga sebuah sistem operasi harus memiliki minimal satu struktur berkas yaitu untuk berkas yang dapat dieksekusi sehingga sistem dapat memuat berkas dalam memori dan menjalankannya.
Sangat berguna bagi sistem operasi untuk mendukung struktur berkas yang sering digunakan karena akan menghemat pekerjaan pemrogram. Terlalu sedikit struktur berkas yang didukung akan mempersulit pembuatan program, terlalu banyak akan membuat sistem operasi terlalu besar dan pemrogram akan bingung.
Menempatkan batas dalam berkas dapat menjadi rumit bagi sistem operasi. Sistem disk biasanya memiliki ukuran blok yang sudah ditetapkan dari ukuran sektor. Semua I/O dari disk dilakukan dalam satuan blok dan semua blok ('physical record') memiliki ukuran yang sama. Tetapi ukuran dari 'physical record' tidak akan sama dengan ukuran 'logical record'. Ukuran dari 'logical record' akan bervariasi. Memuatkan beberapa 'logical record' ke dalam 'physical record' merupakan solusi umum dari masalah ini.
Sebagai contoh pada sistem operasi UNIX, semua berkas didefinisikan sebagai kumpulan byte. Setiap byte dialamatkan menurut batasnya dari awal berkas sampai akhir. Pada kasus ini ukuran 'logical record' adalah 1 byte. Sistem berkas secara otomatis memuatkan byte-byte tersebut kedalam blok pada disk.
Ukuran 'logical record', ukuran blok pada disk, dan teknik untuk memuatkannya menjelaskan berapa banyak 'logical record' dalam tiap-tiap 'physical record'. Teknik memuatkan dapat dilakukan oleh aplikasi pengguna atau oleh sistem operasi.
Berkas juga dapat dianggap sebagai urutan dari beberapa blok pada disk. Konversi dari 'logical record' ke 'physical record' merupakan masalah perangkat lunak.
Tempat pada disk selalu berada pada blok, sehingga beberapa bagian dari blok terakhir yang ditempati berkas dapat terbuang. Jika setiap blok berukuran 512 byte, sebuah berkas berukuran 1.949 byte akan menempati empat blok (2.048 byte) dan akan tersisa 99 byte pada blok terakhir. Byte yang terbuang tersebut dipertahankan agar ukuran dari unit tetap blok bukan byte disebut fragmentasi dalam disk. Semua sistem berkas pasti mempunyai fragmentasi dalam disk, semakin besar ukuran blok akan semakin besar fragmentasi dalam disknya.
Konsistensi semantik adalah parameter yang penting untuk evaluasi sistem berkas yang mendukung penggunaan berkas secara bersama. Hal ini juga merupakan karakterisasi dari sistem yang menspesifikasi semantik dari banyak pengguna yang mengakses berkas secara bersama-sama. Lebih khusus, semantik ini seharusnya dapat menspesifikasi kapan suatu modifikasi suatu data oleh satu pengguna dapat diketahui oleh pengguna lain. Terdapat beberapa macam konsistensi semantik. Di bawah ini akan dijelaskan kriteria yang digunakan dalam UNIX.
Berkas sistem UNIX mengikuti konsistensi semantik:
  • Penulisan ke berkas yang dibuka oleh pengguna dapat dilihat langsung oleh pengguna lain yang sedang mengakses ke berkas yang sama.
  • Terdapat bentuk pembagian dimana pengguna membagi pointer lokasi ke berkas tersebut. Sehingga perubahan pointer satu pengguna akan mempengaruhi semua pengguna sharingnya.
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PEMBUKTIAN HASIL SETTING FOLDER SHARING


Menggunakan Windows 7
Caranya buka control panel ,network connection,my network place,cari &klik dua kali nama kompi/komputerdi windows 7

jika caranya gagal kamu bisa menulis langsung IP windows server yang anda atur tadi,yaitu :

- klik menu start -> Run
- lalu tulis //IPadres_kompi.
contoh ://192.168.0.1

- tunggu beberapa saat


 klik folder sharing dan coba anda ambil data dari kompi teman.
jika anda mengizinkan akses read/write,coba anda lakukan
penulisan ,Bisa dengan cara membuat folder baru  atau mencoba
mencopy file dari kompi XP ke folder tersebut
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

CARA SHARING FOLDER DI WINDOWS 7



Sebenarnya sudah saya bahas di postingan yang lalu tentang tema ini, namun beberapa masih bingung dan belum paham, memang agak sedikit rumit sih untuk melakukan sharing folder di windows 7. Makanya kali ini akan saya bahas ulang secara lebih detail dan sabar mengenai bagaimana cara langkah-langkah melakukan sharing folder di Windows 7.

Langkah awal adalah melakukan setelan konfigurasi terhadap sistem
Network and Sharing pada Windows 7, Caranya klik Start - Control Panel seperti pada gambar di bawah ini :
Setelah masuk ke dalam Control Panel, Pilih dan Klik " Network and Internet "
Kemudian, di dalam Network and Internet, anda pilih " Network and Sharing Center " seperti pada gambar di bawah ini :
Kemudian, akan masuk ke dalam Network and Sharing Center, anda Cari lalu Klik " Change Advance Sharing Setting " persis seperti gambar di bawah ini :
Yups, saatnya melalukan setelan konfigurasi Sharing Folder pada Windows 7, seperti pada gambar tepat di bawah, perhatikan !
Kedua gambar di atas adalah menunjukkan settingan atau konfigurasi network and sharing secara default. Perhatikan pada gambar yang ditandai kotak warna ungu ! adalah :
1.    Network Discovery ( posisi Turn Off ) yang artinya masih dalam kondisi Mati atau tidak Aktif
2.    File and Printer Sharing ( posisi Turn Off ) yang artinya masih dalam kondisi Mati atau tidak Aktif
3.    Password Protected Sharing ( posisi Turn On ) artinya dalam kondisi Aktif
Nah agar kita bisa melakukan sharing folder ke dalam sebuah jaringan, maka rubahnya ketiga konfigurasi di atas menjadi ! seperti pada gambar di bawah ini :

Aktifkan Network Discovery dan File and Printer Sharing, Lalu yang paling penting adalah Me-Non-Aktifkan fasilitas Password Protected Sharing agar jika folder sharing kita di akses oleh komputer lain di dalam sebuah jaringan, tidak memerlukan atau tidak meminta autentifikasi user dan password. Ini sering dianggap error atau sebuah kegagalan sistem sharing, padahal masalahnya adalah simple, karena fasilitas protec password pada windows 7 masih dalam kondisi aktif.

Terakhir, klik
 Save Change untuk menyimpan semua konfigurasi pada Network and Sharing Center
Untuk bagaimana cara menjadikan folder menjadi share ? akan saya bahas di postingan lanjutan. Intinya pembahasan kali ini adalah tentang Cara meng-Konfigurasi Awal Sytem Network and Sharing di Windows 7 untuk melakukan Sharing Folder di Windows 7.

Semoga bermanfaat jika ada kesalahan saya mohon koreksi dan maaf. Sekian dan Terima Kasih


»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

CARA MENGGUNAKAN INTERNET CONNECTION SHARING

Cara menggunakan Internet Connection Sharing
Artikel ini menjelaskan cara mempersiapkan dan menggunakan fitur Internet Connection Sharing dalam Microsoft Windows XP. Dengan Internet Connection Sharing, Anda dapat menggunakan komputer yang memiliki jaringan untuk berbagi sambungan tunggal ke Internet. 
Cara menggunakan Internet Connection Sharing
Menggunakan Internet Connection Sharing untuk berbagi sambungan Internet, komputer host harus memiliki adapter jaringan yang telah dikonfigurasi untuk menyambungkan ke jaringan internal, dan satu adapter jaringan atau modem telah dikonfigurasi untuk menyambungkan ke Internet.

Pada komputer host
Pada komputer host, ikuti langkah-langkah untuk berbagi sambungan Internet:
- Log on ke komputer host sebagai Administrator atau sebagai Pemilik.
- Klik Mulai menjalankan, dan kemudian klik Panel Kontrol.
- Klik Sambungan Jaringan dan Internet.
- Klik Sambungan Jaringan.
- Klik kanan sambungan yang Anda gunakan untuk menyambungkan ke Internet. Contohnya, apabila Anda tersambung ke Internet dengan menggunakan modem, klik kanan sambungan yang Anda kehendaki di bawahDial-up.
- Klik Properti.
- Klik tab Lanjut.
- Di bawah Internet Connection Sharing, pilih kotak centang Izinkan pengguna jaringan lain untuk tersambung melalui sambungan Internet komputer ini.
- Apabila Anda berbagi sambungan Internet dial-up, pilih kotak centang Melakukan sambungan dial-up kapan saja komputer di jaringan berusaha mengakses Internet jika Anda ingin komputer tersambung ke Internet secara otomatis.
- Klik OK. Anda menerima pesan berikut ini:
Saat Internet Connection Sharing aktif, adapter LAN akan disetel untuk menggunakan IP
alamat 192.168.0.1. Komputer Anda bisa saja kehilangan konektivitas dengan komputer lainnya di
dalam jaringan. Apabila komputer lainnya memiliki alamat IP yang tetap, sebaiknya disetel
untuk memunculkan alamat IP secara otomatis. Anda yakin ingin mengaktifkan Internet
Connection Sharing?
- Klik Yes.
Sambungan ke Internet dibagi ke komputer lainnya pada jaringan area lokal (LAN). Adapter jaringan yang disambungkan ke LAN telah dikonfigurasi dengan alamat IP tetap 192.168.0.1 dan penutup subnet 255.255.255.0
»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SHARING PRINTER

Printer belakangan ini sudah semakin murah. Namun jika tiap komputer harus punya satu printer itu namanya pemborosan. Pemakaian printer yang di beberapa warnet yang punya puluhan klien saja sudah cukup ditangani oleh 2 sampe 3 printer. Sebuah divisi dalam sebuah perusahaan yang punya 10 komputer dalam satu ruangan, menurut saya cukup memiliki maksimal 4 printer saja. kecuali perusahaan percetakan yang kerjanya cetak-mencetak dengan frekuensi yang tinggi. Intinya kalo ngomong soal usaha, biaya produksi bisa dikurangi hanya dengan mengurangi printer. Belum lagi faktor cartridge yang harganya hampir sama dengan harga printer itu sendiri… alamak!
Model pemakaian satu printer untuk beberapa user ini sering dikenal dengan Printer Sharing. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk membuat beberapa komputer berbagi satu printer. Mulai dari model jaringan LAN, switch printer, bahkan manual switch alias colokin ke komputer jika perlu saja. 
Dalam ulasan kali ini saya akan memaparkan langkah-demi-langkah setting printer agar dapat dipakai oleh beberapa komputer dengan memanfaatkan fasilitas File and Printer Sharing punya Windows. Mungkin bagi sebagian dari Anda tulisan ini sudah tidak relevan lagi, tapi tidak mengapa. Saya sengaja memuat kembali tulisan ini untuk menyediakan referensi bagi rekan yang masih membutuhkan. Terlebih lagi cara ini bisa sangat menghemat penggunaan printer terutama untuk Lab, kantor, rental dan Warnet.
Sebelum memulai langkah berikut saya asumsikan Anda telah menyiapkan jaringan LAN Anda. Masing-masing komputer sudah memiliki IP addres yang tepat dan tergabung daam sebuah workgroup. Di sini saya pakai nama default “WORKGROUP” untuk nama network yang saya gunakan.
Jika Anda masih tertarik untuk menyimak langkah pemilihan kabel dan cara membuat krimping kabel UTP untuk jaringan, silakan klik di sini. Soal topologi jaringan, silakan Anda pilih sendiri sesuai keperluan Anda.
Pada proses printer sharing ini ada dua tahap yang perlu dilakukan sebagai berikut:
Pertama, Membuka Fasilitas Sharing Printer pada komputer Host.
Yang dimaksud dengan komputer host adalah komputer yang memiliki printer. Kalo di rental atau warnet, seringkali komputer host ini disebut sebagai server layanan. Printer yang ada di komputer inilah yang nantinya dibagi dan dipake rame-rame dengan memanfaatkan fasilitas File and Printer Sharing Windows. Namun ada baiknya Anda pastikan terlebih dahulu bahwa driver printer sudah terinstall dan dapat berjalan dengan baik.
Selanjutnya lakukan langkah berikut:
1. Buka Control Panel > Printer and Faxes, klik kanan pada Printer Anda > Pilih Sharing. Dalam contoh ini saya pakai printer HP Deskjet 4300 Series.
2. Selanjutnya akan muncul Tab Sharing Properties seperti di bawah ini. Pastikan Anda memilih Checkbox Share this printer, Beri nama sesuka Anda dan akhiri dengan klik OK. Jika ada permintaan CD Windows, atau konfirmasi dari printer sharing, pilih “Just Enable File and Printer Sharing” dan Klik OK.
Sampai di sini setting komputer host sudah selesai.
Selanjutnya Tahap kedua, yakni Setting Printer di komputer klien. Berikut langkah-langkahnya:
1. Buka Control Panel > Printer and Faxes > Pada tab di sebelah kiri pilih Add a Printer. Lebih jelasnya perhatikan gambar berikut: 
2. Selanjutnya akan terbuka Add Printer Wizard, Klik Next 
3. Pilih tipe printer yang akan digunakan, pastikan Anda memilih Network Printer > Next
4. Browse printer pada jaringan Anda, pastikan Anda tidak salah alamat   akhiri dengan Next
5. Komputer akan mengkonfirmasi apakah Printer Jaringan ini akan dijadikan Printer Utama? Pilih sesuai kebutuhan. Saya menyarankan Anda pilih Yes > Next
6. Akhiri Wizard dengan klik Finish. 
That’s it. Anda sudah berhasil mengkoneksikan komputer klien ke printer jaringan. Berikutnya, silakan Anda print sebuah dokumen dari komputer klien menggunakan printer yang baru saja Anda setting. Semoga berhasil!







»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SOFTWARE

• Software adalah:
– Instruksi (Program komputer) yang pada saat dieksekusi menghasilkan fungsi dan unjuk kerja yang dikehendaki.

– Struktur data yang memungkinkan program untuk memanipulasi informasi secukupnya.
– Dokumen yang menjelaskan operasional dan penggunaan program

Karakteristik software
• Software dikembangkan atau direkayasa, bukan dipabrikasi dengan cara klasik.
• Software tidak bisa wear-out.
• Kebanyakan software adalah “Custom-built diassembly” berdasar komponen-komponen
yang ada.

PERANGKAT LUNAK
• Perangkat Lunak (Software) tidak sama dengan program komputer. Perangkat lunak tidak hanya mencakup program, tetapi juga semua dokumentasi dan konfigurasi data yang berhubungan, yang diperlukan untuk membuat agar program beroperasi dengan benar.
• Sistem Perangkat Lunak terdiri dari :

- Sejumlah program yg terpisah
- File-file konfigurasi
- Dokumentasi sistem
- Dokumentasi User

Dua tipe produk perangkat lunak :
Produk Generik -> Sistem stand-alone standar yg diproduksi oleh organisasi pengembang dan dijual ke pasar terbuka ke siapapun yg membelinya. Biasa disebut sebagai software shrink-wrapped.
Contoh : pengolah kata (word processor).

        Produk pesanan (yang disesuaikan) -> Sistem yg dipesan oleh pelanggan tertentu. Dikembangkan khusus bagi pelanggan oleh kontraktor perangkat lunak.
Contoh : Sistem untuk mendukung proses bisnis tertentu dan sistem kontrol lalu lintas ud

PANDUAN KONFIGURASI IP DNS
(Sistem Operasi Windows XP)
Buka menu START Settings Control Panel klik icon Network Connections
Pilih

DNS filtering Nawala Project telah berfungsi dengan baik.




Melakukan pemeliharaan perangkat lunak /system operasi :

Yang perlu diperhatikan dalam perawatan system perangkat lunak (software) adalah:
1. Susunan file
Susunan file tidak selalu tetap, setiap hari atau setiap minggunya susunan file itu selalu berobah-robah. Kegunaan susunan file ini untuk merapikan file-file yang acak-acakan.
Cara melihat susunan file adalah sebagai berikut: klik start, pilih accessories, pilih system tools,pilih disk defragment, kemudian klik analyze, lalu baca perintah apakah perlu di defragment atau tidak. Tapi untuk perawatan file supaya terjaga dengan baik, maka perlu dilakukan defragment, dan kemudian pilih defragment. Kemudian akan muncul tampilan pada layar susunan file berupa susunanan beberapa warna yaitu: Warna merah (fragmented file) adalah satu file yang terpecah menjadi beberapa bagian Biru (contingous file)adalah file-file yang terkumpul Hijau (unmovable) adalah berupa system operasi yang tidak bias dipindahkan Putih (free space) adalah ruangan kosong.
2. backup data
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah klik start, pilih my computer, buka pilih document and settings. Di document tersebut ada all user, owner, default user, maka data-data yang tidak diperlukan di hapus saja.
Seandainya local settingnya tidak muncul, maka cara melihatnya klik tools, folder option, pilih view, show hidden file and folder, lalu apply dan ok. Cara melihat isi pada local setting, klik temp, control A, klik kanan dan pilih properties.
Langkah kedua adalah menghapus data. Cara pertama: jika mengklik control A, delete, maka file tersebut terhapus tetapi bisa dilihat kembali di recycle bin. Cara kedua adalah tekan shift dan delete, maka file-nya terhapus dan tidak akan dapat dilihat kembali.
Data-data yang ada pada my recent documents, akan memperlambat pembacaan document. Dan my recent document adalah tempat penyimpanan sementara.
Langkah ketiga adalah cara mengcleanup file yaitu: klik star, program, accessories, system tools, disk cleanupk-10 masih kb(kilobyte), maka tidak perlu dihapus.
Langkah keempat adalah cara untuk memindahkan document yang ada di C ke D yaitu: klik kanan start, properties, klik kanan my document , ok,yes, yes, maka data tertentu akan dipindahkan .
Cara membuka kembali data yang sudah dihapus adalah dengan klik kanan pada folder yang dihapus (seperti: latihan 3, extract to…(latihan 3), maka akan muncul kembali data yang sudah dihapus tadi.
Langkah keempat adalah cara menyimpan data dengan menggunakan password yaitu: klik kanan pada data yang akan diberi password, klik add to archive, advance, pilih set password, isi password dan ok. Cara membukanya adalah dengan extract to latihan…
3. Undelete
Cara melihat data yang terhapus kembali adalah dengan mengklik start, all program, undelete plus start scan, pilih folders, my document, maka akan terlihat file yang terhapus.
Cara mencari file yang terhapus adalah mengklik start, all program, undelete plus pilih drives, pilih filter, klik all or part of the file name (isikan judul yang akan dicari, misalnya : nama filenya file ini jangan dihapus), dan kita hanya mengingat “hapus” saja, dan file bisa ditemukan. Setelah ditemukan pilih start undelete, pilih open di kotak keep folder structure, pilih make new folder, klik start undelete.
4. Anti virus (update)
Buka Norton antivirus, run live update, live update, next (karena gagal), maka di finish saja.
5. Deep frezee

MENGINSTALLASI PERANGKAT LUNAK

1. Klik ganda file winamp.exe (aplikasinya)
2. Kemudian Pada halaman License Agreement, klik I Agree untuk menyetujui lisensi yang diberikan.

    seperti gambar dibawah ini.
3. Selanjutny ditampilkan tipe instalasi, pilih full atau pilih komponen yang akan disertakan dalam
     instalasi. Klik next untuk melanjutkan instalasi, seperti gambar dibawah ini.
4. Pada langkah berikutnya anda diminta untuk menentukan lokasi penyimpanan instalasi program
    winamp. Tentukan lokasinya dan tekan next. Lihat pada gambar dibawah ini.
5. Pada halaman Choose Install Option di bagian Select icon to install and media associations pilih
    komponen yang diikutkan dalam instalasi dan klik next untuk melanjutkan.
6. Pada halaman Internet Connection Settings, tentukanlan jenis koneksi internet yang anda gunakan pada bagian Internet Connection. Apabila computer anda tidak terhubung dengan jaringan intenet pilih not connection to the internet klik next untuk melanjutkan.seperti gambar dibawah ini
7. Pada bagian display menus and dialog boxes in the following language , anda disuruh menentukan bahasa. setelah anda menentukan bahasanya,klik tombol next untuk melanjutkan installasi.seperti gambar ini
8. Selanjutnya proses instalasi akan dijalankan, tunggu hingga proses instalasi selesai.seperti gambar dibawah ini
9. setelah proses instalasi sudah selesai, program winamp yang sudah diinstal akan dijalankan dan program ini sudah bisa mulai digunakan.











»»  Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS